Sepecundang apa dirimu?

Dikala teman teman seusiaku sudah memiliki keluarga atau memiliki kerja yang mapan bahkan ada yang sudah mendapatkan mimpinya, sedangkan diriku masih berjalan dijalanan membawa kertas lamaran kerja kesana kemari.

Sepanjang jalan sembari menunduk, aku berpikir apa yang salah dari diriku? Apa kesempatan yang sebenarnya telah ku sia-siakan? Apa perubahan yang harus aku lakukan?

Karena lelah, akhirnya aku singgah diwarung kopi, akan tetapi riuh dikepalaku masih memberikan jutaan pertanyaan perihal apa dan kenapa? Apakah nasibku yang memang selalu tidak beruntung? Mengapa aku tidak bisa seperti mereka? Apakah mimpiku terlalu tinggi, sehingga mustahil untuk digapai? Atau ketakutan-ketakutanku yang selama ini menghalangiku untuk maju? Apa yang sebenarnya aku cari?

Kala semua orang tanpa ragu merendahkanku, aku hanya bisa diam dan mengiyakan apa yang mereka katakan, kala semua orang menghina diriku, aku hanya bisa diam dan mengiyakan lagi apa yang telah mereka lakukan, bahkan disaat semua menjatuhkan harga diriku serta diperlakukan tidak selayaknya manusia, aku hanya bisa diam dan kembali mengiyakannya lagi dan lagi.

Didetik detik ini, aku mulai berpikir

Sepertinya ada yang salah dengan diriku?

Mengapa aku tidak marah?

Mengapa aku tidak bersuara?

Mengapa aku tidak berbuat apa-apa?

Apakah yang mereka katakan semuanya benar?

Jika benar, apakah tidak ada pembelaan untuk mempertahankan diri demi menjaga harga diri?

Seharusnya bagi seorang laki laki sejati rasa sakit, luka, dan kecewa yang ia rasakan akan menjadi bahan bakar untuk terus maju.

Bukan saja menerima setiap kekalahan kemudian pasrah dengan keadaan, sembari menyalahkan diri sepanjang hari

Bahkan ada yang mengurung diri sambil meratapi diri, dalam keadaan yang pasrah kemudian perlahan terdengar suara berbisik

"rasa sepi dan sunyi adalah sahabat sejati, tidak ada yang mengerti dirimu dan tidak ada yang memahamimu"

Antara sadar dan tidak, tiba-tiba bibirku berkata

" Mungkin selama ini karena banyak hal yang kupendam sendirian serta seluruh emosi yang terpendam seolah menjadi api yang membakarku perlahan dari dalam"

Tetaplah melangkah

Waktu tak menantimu bangkit dari rasa lelah

Tanggerang, 04-04-2024

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Greetings..🤗☕